
Jepang Luncurkan Aplikasi Persetujuan Seksual Kiroku
Jepang baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memberikan persetujuan dalam hubungan seksual yang lebih jelas dan terdokumentasi. Aplikasi ini bernama “Kiroku (キロク)” dan diklaim tidak akan mengganggu suasana dalam hubungan intim, namun tetap meninggalkan “rekam jejak” yang dapat diverifikasi.
Aplikasi “Kiroku (キロク)” sedang dalam tahap pengembangan dan diawasi oleh para pengacara. Aplikasi ini memungkinkan seseorang memberikan persetujuan untuk hubungan seksual melalui perangkat seluler tanpa mengganggu suasana situasi. Selain itu, aplikasi ini juga dapat mencegah argumen di masa depan yang menyatakan bahwa hubungan seksual tersebut sebenarnya tidak disetujui. Aplikasi ini sudah tersedia di pasar Jepang.
Sejak 13 Juli 2023, Undang-Undangan Pidana Jepang telah mengalami perubahan terkait kejahatan seksual. Kejahatan “hubungan seks paksa” dan “hubungan seks hampir paksa” digabungkan menjadi kejahatan baru, yaitu hubungan seksual tanpa persetujuan (Pasal 177 UU Pidana). Begitu pula, kejahatan “pelecehan seksual” dan “pelecehan seksual hampir paksa” telah ditetapkan sebagai “pelecehan seksual tanpa persetujuan” (Pasal 176 UU Pidana).
Namun, dalam kasus hubungan seksual tanpa persetujuan, bahkan jika Anda mengira telah mendapatkan persetujuan saat itu, Anda dapat dianggap sebagai pelaku kejahatan jika pihak lain menyatakan bahwa sebenarnya tidak memberikan persetujuan. Sayangnya, sulit untuk memiliki bukti bahwa pihak lain telah memberikan persetujuan di dalam ruangan yang tertutup.
Untuk menghindari perbedaan pendapat seperti ini, diperlukan adanya “formulir persetujuan seksual”. Namun, ada kekhawatiran bahwa prosedur tersebut dapat mengganggu suasana situasi. Oleh karena itu, sejalan dengan perubahan hukum, Jepang telah mengembangkan aplikasi persetujuan seksual “Kiroku (キロク)”, yang memungkinkan persetujuan untuk aktivitas seksual melalui perangkat seluler.
Catatan persetujuan tersebut disimpan dalam aplikasi dan dapat digunakan sebagai “bukti” di pengadilan. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan penerbitan formulir persetujuan digital sebanyak yang disepakati oleh kedua belah pihak, bahkan jika pihak lain sudah memberikan persetujuan di masa lalu.
Sebagai bagian dari kampanye peluncuran, aplikasi ini tersedia secara gratis selama dua bulan. Selain memperkenalkan aplikasi persetujuan ini kepada pasangan yang dapat menggunakannya dengan tenang, sedang dipertimbangkan untuk menambahkan fitur perayaan hari jadi untuk mendukung pasangan, serta fitur yang memungkinkan pengguna untuk bertemu dengan orang lain melalui aplikasi kencan dan memverifikasi usia, riwayat pernikahan, dan identitas lainnya.
| Sumber