Johnny & Associates (Johnny’s), agensi hiburan ternama di Jepang, mengumumkan komitmennya untuk memperbaiki kepercayaan publik setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual yang melibatkan pendiri agensi tersebut, Johnny Kitagawa. Pihak Johnny’s menyampaikan rencana kompensasi bagi korban dan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Mereka juga menegaskan komitmennya dengan cara membayar semua biaya iklan dan penampilan program kepada para talenta selama setahun ke depan, tanpa mengambil keuntungan bagi agensi.

Pada awal bulan ini, agensi ini mengadakan konferensi pers di Tokyo, di mana CEO Julie Katsuko Fujishima secara resmi mengakui tindakan Johnny Kitagawa dan meminta maaf. Fujishima mengundurkan diri sebagai presiden, dan talenta populer Kiyoshi Higashiyama mengambil alih kepemimpinan.

Dalam pernyataan terbarunya, agensi tersebut sekali lagi meminta maaf dan menyatakan, “Seperti yang kami sebutkan dalam konferensi pers pada tanggal 7 September, kami mengakui adanya pelecehan seksual yang telah berlangsung lama oleh Johnny Kitagawa yang sudah meninggal, dan kami dengan tulus meminta maaf kepada para korban. Terkait masalah pelecehan seksual ini, kami akan mengambil langkah-langkah kompensasi dan pencegahan berdasarkan rekomendasi dari Tim Khusus untuk Pencegahan Kembali.” Mereka juga mengumumkan pendirian Komite Bantuan Korban dan pembukaan meja penerimaan kompensasi, sesuai dengan rekomendasi dari Tim Khusus untuk Pencegahan Kembali. Selain itu, mereka juga berencana untuk merilis langkah-langkah pencegahan yang lebih spesifik berdasarkan rekomendasi tim tersebut, termasuk formulasi kebijakan hak asasi manusia, menjelang akhir bulan September.

Pernyataan tersebut diakhiri dengan komitmen untuk memperbaiki kepercayaan, dengan diakui bahwa perjalanan tersebut akan menjadi proses yang panjang. Mereka meminta pemahaman dan dukungan dari semua pihak, sambil menjanjikan bahwa talenta dan staf akan bekerja sama untuk memulai lembaran baru bagi agensi ini.

| Sumber