
Opini: Kuzu No Honkai, Akane-sensei, dan Realitas Kehidupan Player
Mengingat kembali beberapa bulan lalu, Kuzu No Honkai merupakan anime yang cukup fenomenal dan membuat banyak penontonnya berteriak serta menjerit setelah menonton anime tersebut, bahkan tidak sedikit yang menganggap ini merupakan anime bergenre netorare, istilah untuk cinta yang dikhianati karena pasangan yang miliki diambil, ditikung oleh orang lain.
Maka saya tidak mau ketinggalan menuliskan opini saya tentang anime yang fenomenal ini. Tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, saya juga berteriak histeris selama nonton Kuzu no Honkai, bukan dikarenakan hubungan rumit yang terjadi di dalamnya, namun saya berteriak histeris karena anime ini mampu dengan baik menunjukan realitas dari sosok seorang yang mampu bermain dalam sebuah hubungan romansa seorang yang biasa dikenal Playboy atau Playgirl yang lebih mudah disebut dengan istilah Player.
Romansa Adalah Sebuah Permainan
Saya teringat sebuah quote dari sebuah website percintaan dan romansa yang pernah saya baca, “Cinta Bukanlah Sebuah Permainan, Tetapi Romansa Adalah Permainan”. Maka jika romansa adalah sebuah permainan, para player selalu tahu bagaimana caranya untuk memenangkan dan menguasai permainan tersebut. Selain itu, ada sebuah paradigma yang harus dibenarkan yaitu seorang pria adalah player dan wanita adalah korban. Kenyataannya, pria memang dapat menjadi seorang player dan menyakiti hati para Wanita, namun jangan pernah anggap wanita tidak dapat menjadi seorang player. Faktanya, wanita dapat bermain jauh lebih mulus dan manipulatif dibandingkan para pria.
Dalam anime Kuzu no Honkai dapat kita lihat bagaimana Akane-sensei sebagai seorang wanita manipulatif yang dapat mempermainkan banyak perasaan pria pada waktu yang bersamaan. Menujukan sikap yang lugu di depan pria, namun sangat bertolak belakang dengan sikap aslinya.
Hal tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi dalam anime Kuzu no Honkai namun banyak terjadi dalam kehidupan nyata. Sayangnya, terkadang para pria terlalu bodoh dan tanpa sadar terjebak dalam permainan mereka. Saat sang pria mulai ditinggalkan oleh sang wanita, umumnya mereka akan berpikir keras kenapa mereka ditinggalkan? Lalu, mereka mulai menyalahkan diri mereka sendiri dan berpikir apa kesalahan yang mereka perbuat sampai sang wanita meninggalkan dirinya, pada akhirnya hanya rasa sakit hati yang mereka dapatkan. Seandainya mereka mencoba berpikir mungkin saja mereka sedang menjadi korban permainan dari sang wanita, mungkin semuanya akan menjadi lebih sederhana dan mereka tidak perlu merasakan sakit hati.
‘Player’ Sebenarnya Haus akan Cinta, Bukan Hubungan
Pada episode 4, Akane-sensei bertemu dengan Hanabi di ruangan musik. Di akhir episode tersebut kita dapat melihat bagaimana Akane-sensei begitu ingin merasakan untuk dicintai oleh para pria, dan Hanabi tanpa sadar merasakan hal yang tidak jauh berbeda dengan Akane-sensei. Bagi player, menjalin sebuah hubungan bukanlah yang penting, tetapi mendapatkan perasaan cinta dari banyak orang-lah yang penting.
Bukan hal yang sulit bagi seorang player untuk mendapatkan sebuah cinta, mereka umumnya sudah dapat memahami jika ada seseorang yang tertariknya, maka mereka hanya perlu bertindak ataupun berakting sesuai dengan tipe ideal yang diinginkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu, jika dirimu didekati oleh seorang player, penting bagimu memahami hal ini. Mereka dapat membuatmu jatuh cinta dengan sosok ideal yang diperlihatkan padamu, namun kamu mungkin tidak akan pernah mengetahui bagaimana sosok mereka yang sebenarnya. Bahkan mereka tidak segan memberikan service yang dapat memuaskan, dan membuat dirinya semakin dicintai. Hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat sosok player banyak disukai.
Tidak jauh berbeda dengan junkies yang candu akan obat-obatan terlarang, para player juga candu terhadap cinta. Tanpa mereka sadari diri mereka akan selalu tertantang untuk menaklukkan lawan jenis dan mendapatkan cintanya dan saat mereka mendapatkan cinta tersebut, Terdapat kepuasan tersendiri yang mereka dapatkan. Bahkan, jika pada akhirnya sang player mengaku berhenti untuk main-main dan menjalin hubungan serius dengan pasangannya, nafsu tersebut sangat sulit untuk dihilangkan. Player akan selalu mencari kesempatan untuk memuaskan hasrat mereka tanpa diketahui oleh sang pasangan.
Bukan berarti player tidak dapat berhenti, namun bagi seorang player itu adalah sebuah hal yang sangat sulit, karena ia harus menahan diri dan melawan naluri alami dirinya.
Bersambung ke halaman selanjutnya: Jadi player itu hal yang baik atau buruk?