Kedatangan sarana mekanik Harsco Mark VI di pelabuhan Tanjung Priuk | Foto: Bekti

Kamis (16/06), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DitjenKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mendatangkan   1 unit sarana mesin perawatan jalan rel (MPJR) berjenis Multi Tie Tamper (MTT) dari Amerika Serikat. MTT ini memiliki merek dan tipe yang sama seperti yang sudah didatangkan oleh DitjenKA ke Divisi Regional (Divre) 1 Sumatera Utara (SU) yaitu Harsco tipe Mark VI buatan perusahaan manufaktur sarana perawatan dan konstruksi jalan rel asal Amerika Serikat, Harsco.

DitjenKA mendatangkan sarana mekanik tersebut untuk membantu melancarkan pekerjaan konstruksi jalan rel di Pulau Sulawesi yang sempat tertunda. Yang membedakan dengan pendahulunya hanya lebar rel yang digunakan. Jika Mark VI yang dikirim ke Divre 1 SU menggunakan lebar rel 1067 mm, kali ini DitjenKA memesan kepada Harsco dengan lebar rel standard (Standard Gauge) 1435 mm sesuai dengan lebar rel yang digunakan untuk jalur KA Trans Sulawesi.

Di Indonesia sendiri, merek MTT yang paling umum dijumpai adalah Plasser & Theurer, pabrikan MPJR kawakan dunia asal Austria. Hingga kini, hampir 95% armada MPJR di Indonesia disuplai oleh pabrikan yang bermarkas di Linz, Austria ini. Selain Plasser & Theurer, ada pula produk dari merek MATISA dengan armadanya yang berwarna biru dan berbadan bongsor alias besar. MTT buatan Swiss ini mulai merambah Indonesia pada pertengahan tahun 2012 saat PT Kereta Api Indonesia (KAI) memutuskan untuk mendatangkan 2 unit MTT yang sebelumnya beroperasi di Jepang ini ke Pulau Jawa.

Kedatangan sarana mekanik ini merupakan yang kedua kalinya di tanah Sulawesi setelah kedatangan Track Motor Car buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) manufaktur sarana kereta, PT Industri Kereta Api (INKA) pada 2016 lalu.

Galeri Harsco Mark VI
1 dari 3
Plat dari Harsco Mark VI | Foto: Bekti
Tampak Depan | Foto: Bekti
Sisi lain | Foto: Bekti

Dengan hadirnya sarana MPJR di Sulawesi, diharapkan proyek jalur KA Trans Sulawesi ini dapat kembali dikerjakan dan selesai tepat pada waktunya.

Cemplus Newsline by KAORI | Muhammad Dhafin Khomsah