
Intip Kondisi Industri Jasa Helikopter Komersial dalam Komik Bingo
Diliriknya helikopter sebagai alat transportasi alternatif oleh jasa transportasi online dapat menjadi wacana menarik yang menumbuhkan harapan pada perkembangan industri ini di masa depan. Bagaimana tidak, dengan segala kelebihan, kekurangan, dan tantangan yang Industri penyedia jasa helikopter komersial, helikopter ternyata dilirik sebagai alternatif transportasi urban.
Menariknya, sekarang kita dapat mempelajari kondisi industri helikopter komersial di tanah air melalui komik berjudul “Bingo”. Komik ini dibuat oleh Cessa Lafalika dengan bantuan Dimas Khairi Farhan (25) sebagai narasumber. Dimas adalah seorang pilot helikopter di salah satu perusahaan penyedia jasa layanan helikopter komersial. Lulus dari Bristow Academy di Amerika Serikat, Dimas sudah tujuh tahun menggeluti profesi sebagai pilot.
Komik “Bingo” mengisahkan tentang perjalanan karir seorang pilot perempuan bernama Aviati. Informasi dan kasus seputar penerbangan yang dimuat dalam komik ini diambil dari kisah nyata. Tidak hanya mengungkapkan serba-serbi dunia industri helikopter komersial, dalam komik ini juga terdapat tarik menarik kepentingan berbagai pihak yang mewarnainya.
Istilah “Bingo” sendiri berarti alarm darurat yang menyala ketika terjadi kehabisan bahan bakar. Istilah ini dipilih untuk menunjukkan berbagai konflik dan kondisi darurat yang mewarnai komik ini.
Melalui komik Bingo ini, Dimas dan Cessa ingin memperkenalkan industri jasa helikopter komersial kepada masyarakat luas. Keunggulan helikopter sebagai maskapai tak berjadwal dan dapat menjangkau daerah dengan rute yang terjal, dinilai sangat cocok menyelesaikan masalah transportasi untuk wilayah Indonesia yang berpulau-pulau. Dibandingkan pesawat terbang, ukuran dan kemampuan manuver helikopter membutuhkan ruang lebih sedikit untuk mendarat dan lepas landas.
Di balik peluang ini, mereka juga ingin mengingatkan tantangan yang harus dihadapi agar industri ini bisa berkembang. Dari segi perawatan dan biaya operasional, kebutuhan helikopter terbilang mahal. Hal ini disebabkan karena jumlah suku cadang yang diperlukan lebih banyak dibandingkan dengan pesawat, padahal jumlah penumpang yang dapat diangkut jauh lebih sedikit. Hal ini pula yang menyebabkan tarif helikopter biasanya dipatok per/jam dan bukan per/perjalanan. Belum lagi dengan resiko pekerjaan yang sangat tinggi, rentan kecelakaan dan sulitnya reparasi jika ada kerusakan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah tentang ketersediaan pilot. Dimas menuturkan saat ini sangat sedikit anak muda yang mengenal profesi pilot helikopter. Sebagian besar pilot helikopter di Indonesia saat ini sudah memasuki usia pensiun.
“Tampaknya pekerjaan pilot helikopter yang tidak begitu populer di Indonesia. Tidak banyak anak Indonesia yang tahu bahwa pekerjaan sebagai pilot helikopter itu ada. Sekolah penerbangan khusus helikopter di Indonesia juga belum ada. Akibatnya jumlah pilot helikopter di Indonesia terbilang sedikit, hanya sekitar 400-an orang. Itu pun 75 persennya sudah harus segera masuk masa pensiun.” Lanjutnya.
Dengan hadirnya komik ini, diharapkan semakin banyak anak muda yang tertarik menjadi pilot helikopter. Dimas juga menyatakan senang dengan apresiasi terhadap helikopter sejauh ini. Ia berharap bahwa dapat menjadi pemupuk kesadaran pentingnya moda transportasi ini. Pun ia berharap bahwa “Pilot memiliki wawasan dan kemampuan yang baik,” agar banyak pihak makin percaya menggunakan helikopter dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Penasaran dengan kisah seputar helikopter ini? Ikuti terus komik Bingo yang akan terbit bulanan dalam majalah komik KOSMIK Second Orbit. Komik ini direncanakan terbit setidaknya dalam tiga volume.
| Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.