
Idol, Gundam, dan Filosofi Mie Kuah: Bagaimana Keanekaragaman Menghiasi Kehidupan Kita
Pada hari Jumat, 16 Juni 2016, KAORI Nusantara Daop 8 Malang mengadakan sebuah acara buka bersama. Acara buka bersama tersebut diadakan di salah satu rumah #Kaoreaders yang ada di Malang. Tepatnya di sebuah ruko di daerah Saksopon. Acara tersebut dihadiri oleh staf Newsline, staf IAT, staf Komunitas dan #Kaoreaders.
Acara buka bersama yang diadakan bukanlah sebuah acara buka bersama besar seperti yang diadakan di Jakarta. Acara yang berada di Malang hanyalah sebuah acara sederhana dengan menu seadanya. Tidak ada menu khas timur tengah disajikan dalam bukber di Malang. Juga tidak ada sultan yang membagikan Surprise Ticket sebagai doorprize bukber. Acaranya juga tidak dihadiri oleh banyak orang. Hanya ada 7 orang yang hadir dalam acara tersebut.
Acara buka bersama “nirfaedah” Daop 8 Malang hanya memiliki sesajen berbuka berupa gorengan, cheesecake, minuman ringan dan menu utama yang berupa mie instan rebus dan goreng “ajaib”. Asal muasal menu utama “ajaib” ini menjadi hidangan utama berbuka berawal saat melakukan perencanaan “Apakah menu berbukanya nanti?”. Beberapa kawan sempat mengajukan usulan untuk berbuka di salah satu warung makan beken Kota Malang. Namun, karena terlalu banyak cobaan (baca: mager) muncullah sebuah usulan tiap orang membawa dua bungkus mie instan, sayuran, telur lauk yang akan dicampur ke dalam mie serta sebuah minuman yang dapat dibagi-bagikan.
Semuanya telah mencapai mufakat saat hidangan utama mie instan. Pada hari H-nya, datanglah satu persatu anggota dengan membawa mie instan, minuman dan pelengkap andalan masing-masing. Ada yang membawa mie goreng Indomie, Mie goreng rica-rica, mie goreng rendang dan beberapa macam mie goreng lainnya. Tidak hanya mie goreng, adapun yang membawa mie rebus dari kubu Sedaap. Dari segi bahan pelengkap, ada yang membawa telur negeri, sayur sawi, BASIS (bakso berbentuk sosis) telur ayam kampung, lalapan krispi dan ada yang membawa tahu sutera alias tofu(yang nantinya secara magis masuk dari mulut keluar lewat hidung saat saya santap).
Untuk minuman, ada yang membawa Jus Jeruk Pulpy, Coca-Cola, Fanta, dan air mineral beku. Untunglah tidak ada yang membawa minuman neko-neko (bhs Jawa: yang aneh-aneh) seperti Kvaas, bir bintang, atau air Legen. Sebagai menu pembuka berbuka, saya kemarin membawakan sebuah cheesecake yang saya beli spontan di salah satu supermarket ternama.
Waktu menunjukkan 1700 WIB, beberapa kawan segera membawa bahan-bahan tersebut ke dapur dan segera mempersiapkan mie instan tersebut. Disinilah kenapa saya menyebutkannya mie ajaib yang nirfaedah. Untuk mempersingkat waktu masak, semua mie instan akan dicampur berdasarkan jenisnya. Semua macam mie goreng dicampur dengan sesame mie goreng dan begitu juga sebaliknya. Jadi, dari kedua panci, lahirlah mie nirfaedah yang akan dikonsumsi sebagai menu utama berbuka puasa.
Sembari memasak, kami bercengkerama membahas berbagai macam topik dari Yuka Nakashima, Live Idolm@ster, Merakit Gunpla, Tank dari PD II, Prospek masa depan setelah lulus dari universitas, mobil balap, berbagi anime episode terbaru hingga berbagi Nukige pada saat adzan maghrib berkumandang. Dengan segera mie nirfaedah tersebut dihidangkan.
Kebhinnekaan dalam Kewibuan
Waktu berbuka telah tiba, mie nirfaedah telah dihidangkan. Hal yang tersisa adalah menyantapnya. Sulit membayangkan bagaimana rasa mie campur aduk sebelum anda menyantapnya. Bagaimanakah rasanya campuran mie goreng + mie rica-rica + mie rendang. Begitu juga dengan mie kuah kaldu ayam campur mie ayam bawang dengan mie white curry. Disini lah saya menjawab pertanyaan tersebut: Ternyata tidak buruk-buruk amat. Mie gado-gado tersebut ternyata enak dan masih dalam batas wajar untuk dikonsumsi.
Dari mie gado-gado nirfaedah tersebut, saya menemukan sejumput faedah yang dapat menjadi sebuah kultum saat berbuka. Saya menyadari bahwa kawan-kawan KAORI yang hadir pada sore itu hadir dari latar belakang yang bermacam-macam. Ada yang pegawai administrasi PDAM, ada yang barusan diterima bekerja, ada yang baru lulus SMA, ada yang masih mengenyam bangku perkuliahan, ada juga yang telah berwirausaha.
Tidak hanya latar belakang, alasan utama kenapa mereka menjadi seorang wibu (atau wota/wotz) dan bergabung di keluarga besar KAORI juga bermacam-macam. Ada yang awalnya menjadi maniak jejepangan karena awalnya menonton anime SAO, ada yang awalnya maniak Gunpla, ada juga yang mengaku jadi pengamat dunia per-idol-an (idol yang mana, wallahua’lam) dan ada juga yang berawal dari main game JRPG. Dari berbagai macam asal usul kemaniakan tersebut, tidak ada yang merasa bahwa cabang kemaniakan mereka lebih superior dari yang lain.
Indonesia terkenal dengan nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda namun tetap satu. Begitu juga dengan dunia fandom. Ada berbagai macam fandom yang hadir di dunia ini. Ada dunia Idol, ada dunia Anime, ada dunia cosplay, yang pro dengan cosplay hijab, ada dunia utaite ada dunia plastic model gundam hingga yang agak ekstrim seperti dunia fandom yaoi Kifujin atau penyuka genre corruption atau mind break. Mie instan berbeda rasa yang semula akan merusak rasa ternyata rasanya tetap enak. Perbedaan yang semula terlihat seperti sekat bagai tembok besar presiden Trump, sebenarnya mewarnai fandom otaku sehingga tetap menyenangkan.
Bulan Ramadhan akhirnya berakhir dan begitu juga dengan anekdot singkat ini. Janganlah memandang perbedaan sebagai halangan namun pandanglah perbedaan sebagai pelengkap kehidupan dalam menyongsong hari yang fitri.
Segenap Keluarga besar KAORI Nusantara mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin
(ps: jangan campurkan bubuk putih white curry bila anda mau membuat mie rebus campur)