
Kesulitan Keuangan, Studio Artland Dinyatakan Pailit
Dunia industri animasi Jepang kembali mendapatkan berita kurang menyenangkan. Setelah sebelumnya tersebar isu pendapatan seorang animator yang tergolong rendah sampai penutupan secara besar besaran sekolah animasi di Jepang, kali ini industri animasi Jepang kembali dikejutkan dengan kepailitan (kebangkrutan) Artland, studio yang telah berdiri sejak tahun 1978.
Dilansir dari TDB, pada 30 Juni 2017 Artland telah menyerahkan administrasi perusahaan ke kantor hukum Sekiguchi. Info ini diumumkan dalam subrubrik Kepailitan dalam situs tersebut.
Sebelumnya, perusahaan ini mengalami kesulitan keuangan. Berdasarkan informasi, pada akhir Desember 2016 Artland memiliki utang sebesar 298 juta yen (sekitar 35 miliar rupiah) dan hanya membukukan pendapatan sebesar 21 juta yen (2,5 miliar rupiah). Walau 90 persen pekerjaan perusahaan dikontrakkan (outsourcing) ke pihak ketiga, perusahan terus merugi. Pada 2016, Artland berusaha melakukan restrukturisasi dan menawarkan kepemilikan 51 persen saham perseroan ke perusahaan Tiongkok, namun tidak membuahkan hasil.
Studio yang didirikan pada tahun 1978 oleh Noboru Ishiguro (wafat Maret 2012) ini dikenal karena mengerjakan anime pertama dari dunia Macross, The Super Dimession Fortress Macross. Beberapa karya terkenal lainnya seperti Megazone 23, The Legend of the Galactic Heroes, dan Mushishi. Studio Artland mencapai tingkat popularitas tertinggi saat memproduksi anime Mushishi dan Katekyo Hitman Reborn! pada tahun 2006. Jelang hari akhirnya, Artland mengerjakan anime Sin Nanatsu no Taizai.
Proses kepailitan perusahaan tidak serta merta mengakibatkan perusahaan berhenti berdiri. Hal tersebut diumumkan oleh direksi perusahaan dan menyatakan bahwa korporasi akan tetap berupaya melaksanakan kegiatan usahanya, dan berupaya mendapatkan perdamaian dengan para kreditornya.