© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio

Sinopsis

Ballroom e Yokoso bercerita tentang seorang pemuda SMA yang biasa-biasa saja bernama Tatara Fujita. Merasa dirinya tidak punya kemampuan yang dapat ditonjolkan menjadikannya mencari apapun yang dapat dibanggakan. Namun karena tampangnya yang selalu tampak tidak bersamangat, Fujita selalu menjadi target pembulian. Namun suatu ketika Tatara  diselamatkan oleh Kaname Sengoku dari para anak-anak nakal. Kaname sendiri bukan seorang ahli bela diri namun seorang penari profesional. Fujita pun diajak Tatara melihat dunia di dalam studio dansa, mulai saat itu hidupnya berubah karena mungkin ia telah menemukan jalan hidupnya.

Komentar

Sebagai judul yang dinanti-nanti di musim panas, para pembaca manganya (termasuk penulis) pasti penasaran bagaimana Production I.G. menerjemahkan dari sumbernya menjadi hasil animasi, membuat para karakternya bergerak sesuai koregrafi dan mengikuti alunan musik yang mengiringinya? Bagaimana menunjukkan ekspresi yang membara saat kompetisi? Yak sabar dahulu, karena sayangnya episode perdana ini belum terlalu banyak menampilkan dansa se-intens seperti yang dijanjikan di video promosi dan lagu opening-nya, namun lebih kepada pengenalan karakter, pergumulan yang dihadapi dan membangun momen saat Tatara “terpelatuk” hingga memutuskan ingin menjadi pedansa profesional.

Meski agak sedikit berbeda dari versi manganya, namun 24 menit 10 detik episode perdana ini secara visual sudah cukup rapi menyajikan cerita dari separuh jilid 1 nya. Tidak heran tampilannya cukup memanjakan mata karena selain Production IG ada setidaknya 20 studio lain (pierot, Damdelionm, Ufotable, Dogakobo, dll) yang turut andil mengerjakan animasi mulai dari 3D CGI, antar-animasi, hingga produk akhir memberi kesan proyek ini digarap dengan serius.

Bagian terbaik dari animasinya adalah saat Sengoku mendemonstrasikan gerakan langkah box pada Tatara yang terlihat begitu mengalir. Semangat dan tekad tatara menirukan gerakan box tersebut ingin menekankan tema dari judul ini yaitu mengikuti hasrat.

Penulis menaruh harapan untuk episode ke depannya, apakah akan se-“cetar” anime dengan genre serupa seperti Yuri On Ice atau Haikyuu? Ataukah hanya hype yang besar karena gimmick promosi semata?

Bagi penyuka genre olahraga khususnya dansa dan lagi butuh penyemangat serta suntikan motivasi, jangan ragu untuk memasukkan Ballroom e Yokoso ke daftar tontonan wajib musim ini untuk 23 episode ke depan .

Fakta dan Data

Judul Lain ボールルームへようこそ~Welcome to the Ballroom~
Karya Asli Manga dari Ballroom e Yokoso karya Tomo Takeuchi
Pengisi Suara Aya Saitō sebagai pemain baseball C (ep 1)
Ayane Sakura sebagai Shizuku Hanaoka
Junji Tachibana sebagai berandal B (ep 1)
Kenji Fukuda sebagai Tetsuo Fujita (ep 1)
Kentarō Tomita sebagai Gaju Akagi
Mamiko Noto sebagai Tamaki Tsuburaya
Mutsuki Iwanaka sebagai berandal C (ep 1)
Natsumi Fujiwara sebagai pemain baseball A (ep 1)
Nobuhiko Okamoto sebagai Kiyoharu Hyodo
shimba Tsuchiya sebagai Tatara Fujita
Sumire Morohoshi sebagai Mako Akagi
Takamasa Mogi sebagai berandal A (ep 1)
Toshiyuki Morikawa sebagai Kaname Sengoku
Yasumichi Kushida sebagai Guru laki-laki (ep 1)
Yuka Maruyama sebagai pemain baseball B (ep 1)
Sutradara Yoshimi Itazu (Den-noh Coil, Miss Hokusai )
Penulis Skenario Kenichi Suemitsu
Desain Karakter Takahiro Kishida (Aquarion Evol , Btooom!,Durarara!!)
Lagu Pembuka “10% roll, 10% romance” oleh UNISON SQUARE GARDEN
Lagu Penutup ” Maybe the next Waltz” oleh Mikako Komatsu
Studio Production I.G
Situs Resmi http://ballroom-official.jp/
Twitter @ballroom_anime
Mulai tayang pada 8 Juli 2017 (1300 GMT / 2000 WIB / 2200 JST)

Screenshot dan Video Trailer

© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio
© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio
© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio
© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio
© Tomoya Takeuchi · Kodansha / Ogasawara Dance Studio