
Crimson451: Petualangan Cyberpunk Dalam Game Platformer
Visionesia Studio tengah memproduksi game Crimson451, sebuah video game action-platformer dua dimensi dalam setting dystopia cyberpunk. Crimson451 merupakan game perdana dari Visionesia Studio untuk platform komputer PC.
Crimson451 adalah game yang berlatar tempat di sebuah kota bernama Nu Preanger, yang berada dalam administrasi mega korporasi bernama Hemisphere. Perusahaan raksasa tersebut memisahkan kota Nu Preanger menjadi dua, antara mereka yang kaya dan yang miskin. Tiga gadis dengan kepribadian berbeda: Tamara, Alex, dan Marin; harus bekerja sama untuk bertahan hidup dalam kota yang dingin ini, sembari menguak kenyataan di balik tirani Hemisphere dan misteri masa lalu kota Nu Preanger yang mulai terlupakan.
“Crimson451 adalah perwujudan dari pemikiran saya, semenjak anak laki-laki saya beranjak remaja,” tutur founder Visionesia Studio, Dicky Juwono.” Layaknya anak-anak seusianya, ia menghabiskan waktunya dalam game dan media sosial. Berbicara soal game, saya juga menyadari game-game masa kini semakin menonjolkan kekerasan dan tindakan asusila.”
Apa yang Dicky pikirkan selama ini adalah menantang arus. “Saya teringat dengan masa lalu saat menghabiskan waktu luang membaca novel misteri seperti Trio Detektif-nya Hitchcock dan The Hardy Boys-nya Stratemeyer. Novel-novel tersebut ditujukan untuk remaja; tidak mengagungkan kekerasan dan seks, namun kami masih menikmatinya,” tambah Dicky. “Saat itulah saya memutuskan untuk membuat game dengan ide tersebut: Sebuah game petualangan dengan remaja sebagai tokoh utamanya, di mana mereka menghadapi masalah-masalah yang serius namun tanpa menyelipkan unsur dewasa di dalamnya.”
Dalam Crimson451, pemain dapat mengganti karakter dengan cepat untuk beradaptasi dengan rintangan yang dihadapi. Tamara mampu bertarung melawan musuh yang kuat serta melewati berbagai rintangan dengan gerakan parkour; Alex dapat melakukan hacking pada berbagai jenis perangkat elektronik; sementara Marin memiliki senarai gadget yang dapat digunakan untuk melukai lawan atau menghancurkan penghalang.
Crimson 451 juga akan hadir dengan grafik 2D resolusi tinggi serta soundtrack dari band rock kenamaan asal Indonesia, Koil. “Sebagai visual artist yang bekerja dalam industri game, saya ingin mewujudkan Crimson451, selain fokus pada cerita, juga akan menyajikan pengalaman audio visual yang menggugah. Begitu pula dengan gameplay halus dan puzzle menarik,” lanjutnya.
Visionesia Studio akan menampilkan demo Crimson451 dalam acara BEKRAF Game Prime 2017 di Balai Kartini Jakarta, 29-30 Juli 2017. Pengunjung dapat memainkan demo ini secara cuma-cuma. Ke depannya, Dicky berharap bisa menggalang dana untuk menyelesaikan game ini.
| Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.