Junichi tidak sedang bermimpi. Gyaru cantik Yukana Yame menjadi pacarnya! Walau berawal dari guyonan Shinpei dkk. yang sedikit keterlaluan, fakta menyatakan bahwa Junichi sedang pacaran dengan Yukana. Swafoto (selfie) pagi Yukana yang #nofilter sukses membuat rasa simpati Shinpei, Kengo dan Minoru terhadap Junichi seketika berubah menjadi pandangan kebencian.

“But first, let me take a #Selfie” (©Meguru Ueno, Studio NAZ/Hajimete no Gal)
Semua gara-gara #Selfie (©Meguru Ueno, Studio NAZ/Hajimete no Gal)

Sayangnya, sikap beta male Junichi masih saja membuatnya melihat kejadian tersebut dalam kacamata skeptisme. Walaupun sudah mendapat swafoto selamat pagi, Junichi masih menganggap ia diterima menjadi pacar Yukana semata-mata hanyalah kedok untuk mem-bully dirinya. Alter ego-nya pun ikut memandang rendah dirinya, kecuali sosok sang Hentai Kamen yang masih “lurus” ingin membuat Yukana melakukan “Mic Check” ke Junichi.

Nasi sudah menjadi bubur. Junichi hanya bisa maju dengan niat ingin “ekse” dengan Yukana sang Gyaru. Shinpei mengeluarkan teori bodohnya yang bernama “Hukum Cihuy di Karaoke” dengan landasan stereotip bahwa gyaru suka pergi ke karaoke. Menurut Teori Shinpei, ada 3 tahapan agar dapat ber-“cihuy”-ria di karaoke bersama pasangan: Pasang lagu mesum, nyanyi duet bareng, lalu si cewek buka baju. Jika 3 tahapan tersebut terpenuhi, maka pasangan tersebut akan melakukan “cihuy”.

Ilustrasi: Piramida Hukum “Cihuy” di Karaoke (©Meguru Ueno, Studio NAZ/Hajimete no Gal)

Hukum (bodoh) tersebut ada benarnya. Menurut pengalaman saya, banyak tempat karaoke yang saya kunjungi memasang tulisan himbauan dilarang melakukan perbuatan asusila. Kalau melakukan hal tersebut di tempat karaoke yang bersangkutan, pengunjung akan langsung didenda. Memang ada tempat karaoke yang khusus untul ber-“cihuy”-ria, namun tolong jangan lakukan hal tersebut di tempat karaoke umum. Walaupun Anda memiliki fetish eksibisionis, jangan lakukan hal tersebut karena kalau kepergok, orang yang memergoki bakalan merasa canggung luar biasa.

Dasar laki-laki bejo, Junichi malah diajak Yukana ke karaoke. Di sinilah saya merasakan bahwa stereotip gyaru Yukana langsung terbukti dan ditepis secara bersamaan. Stereotip gyaru pada umumnya suka hura-hura ke karaoke pun tergambarkan, namun di saat yang bersamaan, imej cewek gampangan yang kental pada gyaru ditepis jauh-jauh. Yukana hanya ingin bersenang-senang semata.

“Cintaku, gelora asmara, seindah lembayung senja.” (©Meguru Ueno, Studio NAZ/Hajimete no Gal)

Di episode dua, saya menemukan hal yang menarik dalam sebuah karaoke date. Anda tidak perlu sungkan-sungkan untuk bernyanyi, sekalipun lagu yang Anda tahu hanya anisong alias soundtrack anime. Saya pernah bermain ke tempat karaoke bersama teman-teman saya selama di Australia. Kebetulan mesin karaoke yang tersedia adalah mesin Karaoke DAM yang berasal dari Jepang. Saya iseng memasukkan lagu Hotel Moonside yang dinyanyikan oleh Kanade Hayami. Saya kaget karena teman perempuan saya tiba-tiba mengajak duet untuk menyanyikannya. Tidak hanya Hotel Moonside, kami berdua duet dengan lagu-lagu Cinderella Girls lain seperti Love∞Destiny, Tokimeki Escalate, Can’t Stop, Trancing Pulse dan HiFi Days. Sama seperti Yukana yang tiba-tiba memasukkan anisong ke mesin Karaoke, Junichi tidak menduga kalau Yukana juga senang menyanyikan lagu anisong.

Sebagai penutup. Hajimete no Gal episode 2 mengajarkan Anda bagaimana untuk having fun. Anda tidak perlu berpikir dalam-dalam untuk bersenang-senang. That’s all. Episode selanjutnya, siapakah Spray-tan gal misterius yang membuntuti Yukana dan Junichi?

Bonus End Card Episode 2: Ilustrasi oleh Konogi Yoshiru

| Ditulis Oleh: Naufalbepe